Kasus
Tn
D usia 47 tahun masuk Rumah sakit dengan keluhan mual, muntah, nyeri ulu hati,
Suhari-hari dia bekerja sebagai Karyawan suwasta dengan aktivitas lebih banyak
di lapangan. Tn D berpendidikan SMA. Pasien pernah mengalami kemoterapi 7 kali.
Riwayat penyakit sebelumnya gastritis (4bln lalu), pasien menderita CKD sejak 4
tahun lalu dan tumor buli-buli sejak 1 tahun lalu. Diagnosa medis : CKD ec obstruksi uropathy ec
tumor buli, nefrilitiasiskanan dan kiri. Diketahui BB aktual : 44kg, TB 155 cm, tn D tidak
mengetahui berat-badan sebelumnya, tapi dia merasa celana dan bajunya semakin
longgar.
Kebiasaan
makan tn D : mie instan tiap hari @ 2
bungkus, tahu/tempe tiap hari @ 2 potong, Sayuran 2xper hari, makan nasi 2x per
hari, buah yg biasa dimakan ( pisdang, mangga, alpuket). Pasien minum minuman
berenergi 3x sehari, jarang minum air putih. Asupan makanan sebelum masuk Rumah
Sakit E 850kkal, P: 30 gr, L;15gr, KH :
178gr.Pasien belum pernah mendapat konseling gizi. Keadaan fisik Tn D terlihat
kurus serta lemak subkutan berkurang. Obat-obatan yang biasa diminum adalah : ciprofloxasin, tramadol,ranitidin, kalneks. Data biokimia hasil pemeriksaan terakhir:
- - Hb : 8,9g/dL
- - Kreatinin 1,29mg/dL
- - Ureum 82 gr/dL
- - Na 136 mEq/dL
- - K 4,1 mEq/dL
Assesmen Gizi
Client History
·
Laki-laki,
karyawan swasta 47th
·
Keluhan : mual muntah dan nyeri ulu hati
·
Riwayat penyakit
Ø Gastritis (4 bulan lalu)
Ø CKD (4 tahun lalu)
Ø Tumor buli (1 tahun lalu)
·
Diagnosa Medis
Ø CKD ec obstruksi uropathy ec tumor buli
Ø Nefritiasis kanan dan kiri
·
Riwayat
perawatan : kemoterapi 7x
Food History
Ø Asupan makan harian
-
Mie instan 2x
-
Tahu/tempe 2
potong
-
Sayur 2x
-
Nasi 2x
-
Minuman
berenergi 3x
-
Jarang minum air
putih
Ø Asupan Makan SMRS
-
Energy : 850 kkal à 49% kebutuhan
-
Protein : 30 gram Ã
85% kebutuhan
-
Lemak : 15 gram à 31 % kebutuhan
-
Karbo : 178 gram à 61% kebutuhan
Ø Obat
-
Ciprofloxacin
-
Tramadol
-
Ranitidine
-
Kalneks
Anthropometri
·
BB :
44 kg
·
TB : 155 cm
·
IMT : 18.3 (Normal)
Data Biokimia
Pemeriksaan
|
Nilai
|
Nilai Normal
|
Satuan
|
Keterangan
|
Hb
|
8.9
|
11.5 – 13.5
|
g/dl
|
Rendah
|
Kreatinin
|
1.29
|
0.1 – 1.4
|
Mg/dl
|
Normal
|
Ureum
|
82
|
2 – 4
|
g/dl
|
Tinggi
|
Natrium
|
136
|
133 – 143
|
mEq/dl
|
Normal
|
Kalium
|
4.1
|
3.5 – 5.5
|
mEq/dl
|
Normal
|
Fisik – Klinis
·
Penampilan
keseluruhan : kurus dan hilang
lemak subkutan
Standar Pembanding
·
Energy (35kcal/BBI) : 35 x 49.5 =
1732.5 kkal
·
Protein (0.6 –
0.75 gr/kg BBI) : 0.7 x 49.5 = 35
gr (8%)
·
Lemak (25 %) :
48 gr
·
Karbohidrat (67%) : 290 gr
·
Natrium = 2 gr
·
Kalium = 3 gr
·
Phosphor = 468 – 9945 mg
·
Kalsium = 468 – 9945 mg
Diagnosa Gizi
Asupan oral inadekuat
berkaitan dengan keluhan mual muntah dan nyeri ulu hati serta penyakit CKD
ditandai dengan asupan energy 49%, karbohidrat 61%, lemak 31% dan penurunan BB
(pakaian semakin longgar)
Kurang pengetahuan
terkait makanan dan gizi berkaitan dengan pemilihan makanan yang salah ditandai
dengan kebiasaan makan mie instan (2xsehari) dan minuman berenergi (3xsehari)
Intervensi
Gizi
a. Tujuan
: memberikan makanan adekuat untuk mempertahankan dan meningkatkan status gizi,
mengurangi keluhan mual muntah dengan memodofikasi makanan sesuai kemampuan
makan pasien, mencegah keparahan penyakit.
b. Preskripsi
Diet
Diet ginjal
Bentuk makanan : biasa dan cair (rute oral)
Frekuensi : 3x makan utama dan 3x selingan (makanan cair)
Kebutuhan gizi
·
Energy =
1732 kcal
·
Protein =
35 gram
·
Lemak =
48 gram
·
Karbo =
290 gram
·
Natrium =
2 gr
·
Kalium =
3 gr
·
Phosphor = 468 – 9945 mg
·
Kalsium = 468 – 9945 mg
c. Rekomendasi
Diet
·
Energi
cukup, yaitu 35 kkal/kg BB
·
Protein
rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB. Sebagain harus bernilai biologik tinggi
·
Lemak
cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh
ganda
·
Pembatasan natrium untuk mencegah
terjadinya edema
·
Vitamin
cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C, dan
vitaminD
d. Edukasi
dan konseling
·
Menjelaskan
terapi diet gangguan ginjal kronik yaitu rendah natrium
serta protein
·
Menjelasakan bahan makanan
yang diperbolehkan (semua jenis sumber karbohidrat, telur, daging, ikan, ayam, susu, lemak tidak jenuh.
Serta vitamin dan buah), serta makanan yang dihindari dan dibatasi
(kacang-kacangan dan hasil olahannya serta lemak jenuh)
·
Menambah pengetahuan klien mengenai makanan dengan gizi seimbang
·
Menjelaskan cara mengatur
diet yang baik dan benar
·
Merubah perilaku pola makan klien menjadi sesuai dengan gizi seimbang
·
Menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)
Monitoring dan Evaluasi
Parameter
|
Evaluasi
|
Pelaksanaan
|
Target
|
Asupan oral
|
Mengoptimalkan asupan oral dengan
|
Setiap hari
|
daya terima minimal 75% meingkat perlahan hingga
100%
|
Keluhan
|
Modifikasi bentuk, jenis, pengolahan dan waktu pemberian
makan disesuaikan sehingga mengurangi keluhan
|
Setiap hari
|
Keluhan mual, muntah dan nyeri ulu hati berkurang
|
sangat tidak membantu
BalasHapus