Pemeriksaan
Glukosa Darah
Pemeriksaan
glukosa darah dalah pemeriksaan terhadap
tingkat glukosa dalam darah.
Jenis
pemeriksaan gula darah
1.
Gula darah NPP (Nuchter Post Prandial)
Dilakukan 2 kali pengambilan darah
serta urin, sebelumnya pasien berpuasa selama 10-12 jam kemudian diambil darah
dan urin ke-1 (darah dan urin nuchter/puasa), pasien kemudian makan dengan
porsi sewajarnya, setelah selesai makan mulai lagi berpuasa selama 2 jam
(dihitung setelah selesai makan) kemudian diambil darah dan urin ke-2 (darah
dan urin post prandial/setelah makan) maka berakhirlah proses pengambilan darah
dan pasien boleh makan lagi tentunya he he. Nilai normal gula darah puasa
70-110 mg/dL sedangkan gula post prandial 100-140 mg/dL.
2.
Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan ini dilakukan pada
pasien tanpa perlu memperhatikan waktu terakhir pasien makan. Nilai normal gula
darah sewaktu 70-200 mg/dL. Hanya saja pemeriksaan gula sewaktu kurang bisa
mendiagnosis dengan tepat pada seseorang berpenyakit Diabetes Mellitus (DM)
misalnya, karena pada pemeriksaan ini banyak faktor yang berpengaruh seperti
makanan, minuman, aktifitas tubuh dll.
3.
Glukosa darah 2 jam PP
Pemeriksaan
ini sukar sekali distandarisasikan, karena makanan yang dimakan baik jenis
maupun jumlahnya sukar disamakan dan juga sukar diawasi dalam tenggang waktu 2
jam untuk tidak makan dan minum lagi, juga selama menunggu pasien perlu duduk
istirahat tenang dan tidak melakukan kegiatan jasmani (berat) serta tidak
merokok.
4.
Glukosa Toleransi Test (GTT)
Secara
umum sama dengan pemeriksaan Gula NPP, perbedaannya adalah setelah diambil
darah dan urin ke-1 pasien tidak makan tetapi minum glukosa dengan kadar yang
telah ditentukan (75%). Terkadang dokter meminta pengambilan darah 3 kali
dengan interval 1 jam, jadi pasien diambil darah dan urin puasa, 1 jam dan 2
jam setelah minum glukosa.
Metode
pemeriksaan gula darah
a.
Metode Kimia atau Reduksi
Prinsip :
Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat glacial pada suasana
panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau yang kemudian diukur secara
fotometris. Beberapa kelemahan / kekurangannya adalah metode kimia ini
memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang dengan pemanasan, sehingga kemungkinan
terjadi kesalahan lebih besar. Selain itu reagen pada metode ortho-toluidin
bersifat korosif.
b.
Metode Enzimatik
1.
Metode Glukosa Oksidase (GOD-PAP)
Prinsip :
Enzim glukosa oksidase menkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi
glukonolakton dan hydrogen peroksida.
Keunggulan dari metode glukosa oksidase adalah karena murahnya reagen
dan hasil yang cukup memadai.
2.
Metode Heksokinase
Prinsip :
Heksokinase akan mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan ATP membentuk
glukosa 6-fosfat dan ADP.
c.
Reagen Kering (Gluco DR)
Adalah alat pemeriksaan
glukosa darah secara invitro, dapat dipergunakan untuk mengukur kadar
glukosa darah secara kuantitatif, dan untuk screening pemeriksaan kadar
glukosa darah. Sampel dapat dipergunakan darah segar kapiler atau darah vena,
tidak dapat menggunakan sampel berupa plasma atau serum darah.
Prinsip : Tes
strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan didasarkan pada teknologi
biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa, tes strip mempunyai bagian
yang dapat menarik darah utuh dari lokasi pengambilan / tetesan darah kedalam
zona reaksi. Glukosa oksidase dalam zona reaksi kemudian akan mengoksidasi
glukosa di dalam darah. Intensitas arus electron terukur oleh alat dan terbaca
sebagai konsentrasi glukosa di dalam sampel darah.
d.
Pemeriksaan dengan Strip Uji
Tusukkan jarum khusus yang
disediakan pada ujung jari (atau bagian tubuh lainnya) agar darah keluar. Letakkan setetes darah pada setrip uji yang
mengandung suatu senyawa kimia. Pastikan jari tidak menyentuh setrip itu dan hanya
darah anda yang berkontak dengannya.Tunggulah hingga setrip uji berubah warna.
Cocokan warna setrip itu dengan grafik warna standar pada botol yang menunjukan
berbagai kadar gula darah. Metode ini disebut juga pembacaan visual karena anda
perlu membandingkan warna pada setrip dengan warna pada grafik warna standar.
e.
Pemeriksaan dengan meteran
Ada beberapa jenis
meteran glukosa darah yang tersedia. Alat ini adalah mesin kecil
terkomputerisasi yang mengukur kadar gula darah. Setiap meteran ini memiliki intruksi
yang terperinci tentang tatacara mencacat kadar gula darah. Anda perlu
meletakkan tetes darah pada lembar itu kedalam meteran sesuai enag instruksi
yang tersedia pada peralatan itu. Kadar gula darah akan tercatat dalam bentuk
angka.
f.
Pengujian Glycosylated Haemoglobin (Untuk
pemeriksaan berkala)
Pengujian glycosylated haemoglobin
mengukur jumlah gula yang melekat pada hemoglobin dalam sel-sel darah
merah.Sel-sel darah ini hidup selama empat bulan. Inilah sebabnya tes ini
menunjukkan rata-rata gula darah selama beberapa bulan yang lalu. Ini sama
dengan pengukuran rasio lari rata-rata seorang pemain kriket selama suatu
periode waktu.
Salah satu manfaat utama
glycosylated haemoglobin adalah bahwa pengujian ini tidak terpengaruh oleh
perubahan jangka pendek atas kadar gula darah. Inilah sebabnya, bahkan jika
anda memiliki kadar gula darah yang tinggi suatu waktu , hasil tes yang baik
akan berarti bahwa pengendalian anda secara keseluruhan terhadap diabetes sudah
memuaskan.Ada beberapa metode pengujian glycosylated haemoglobin. Setiap hasil
pengujian perlu ditafsirkan secara berbeda. Hasil pengujian itu biasanya
ditafsirkan sebagai berikut.
- Kontrol yang sangat baik (6% atau 120 mg/100 ml darah
- Kontrol yang baik (8% atau 180 mg/100 ml darah)
- Kontrol yang buruk (10% atau 240 mg/100 ml darah)
- Kadar yang berbahaya (13% atau 330 mg/100 ml darah)
Ini sangat membantu sekali artikel nya, saya harap anda terus menulis artikel yang bagus seperti ini yang membahas bahaya gula berlebih. Selain itu saya juga mau
BalasHapuskasih tambahan sedikit, apabila didukung dengan gambar gambar maka akan lebih detail lagi pembahasan artikel ini.
ijin share yah kak
BalasHapusresep makanan vegetarian praktis