1
.
Difusi
Transport cairan tubuh dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi yang lebih rendah sampai terjadi keseimbangan.
Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur
dalam sel membran. Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit, dan zat-zat lain
terjadi melalui membran kapiler yang permeabel. Kecepatan proses difusi
bervariasi, bergantung pada faktor ukuran molekul, konsentrasi cairan, dan
temperatur cairan.
Salah satunya adalah proses difusi gas yang
menembusi membrane pemisah alveoli. Mekanismenya oksigen masuk melalui hidung
dan mulut, pada waktu bernafas oksigen masuk ke alveoli dan disana terdapat
satu lapis membrane alveoli-kapiler yang mamisahkan oksigen dari darah. Oksigen
menembus membrane dengan proses difusi dan diikat oleh hemoglobin untuk dibawa
ke jantung dan disebarkan ke seluruh
tubuh. Begitu pula hasil metabolismanya (CO2) menembus membrane ini untuk
dikeluarkan nantinya melalui hidung. Adapun dalam proses difusi ini CO2 lebih
mudah berdifusi daripada oksigen.
2.
Transport aktif
Transport cairan tubuh dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi yang tinggi
Transpor
aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses
penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan
intra dan ekstrasel.
Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu tekanan cairan dan membran.
Tekanan
Cairan
Bila dua larutan dengan perbedaan
konsentrasi dan larutan yang mempunyai konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak
dapat bergabung, maka larutan tersebut disebut koloid. Sedangkan, larutan yang
mempunyai kepekatan yang sama dan dapat bergabung disebut sebagai kristaloid.
Sebagai contoh, larutan kristaloid adalah larutan garam, tetapi dapat menjadi
koloid apabila protein bercampur dengan plasma. Secara normal, perpindahan
cairan menembus membran sel permeabel tidak terjadi. Prinsip tekanan osmotik
ini sangat penting dalam proses pemberian cairan intravena. Biasanya, larutan
yang sering digunakan dalam pemberian infus intravena bersifat isotonik karena
mempunyai konsentrasi yang sama dengan plasma darah. Hal ini penting untuk
mencegah perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam intrasel. Larutan intravena
bersifat hipotonik, yaitu larutan yang konsentrasinya kurang pekat dibanding
konsentrasi plasma darah. Tekanan osmotik plasma akan lebih besar dibandingkan
tekanan osmotik cairan interstisial karena konsentrasi protein dalam plasma dan
molekul protein lebih besar dibanding cairan interstisial, sehingga membentuk
larutan koloid dan sulit menembus membran semipermiabel. Tekanan hidrostatik
adalah kemampuan tiap molekul larutan yang bergerak dalam ruang tertutup. Hal
ini penting guna mengatur keseimbangan cairan ekstra dan intrasel.
Membrane semipermeabel
Membran
semipermiabelmerupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung.
Membran semipermiabel terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah, yang
terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak berpindah ke
jaringan. Zat terlarut yg secara aktif melewati
membran sel meliputi : natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino.
3.
Filtrasi
Merembesnya suatu cairan melalui selaput permeabel.
Arah perembesan adalah dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke lokasi
dengan tekanan yang yang lebih rendah.
Salah satu contoh filtrasi adalah dalam
pembentukan urin . mekanismeny dalam hal ini adalah : Glomerulus
menerima darah dari arteriola aferen dan mengeluarkan melalui arteriola eferen.
Darah di dalam glomerulus berada dalam tekanan jantung. Dengan adanya tekanan
ini air dan molekulmolekul kecil di dalam darah (kecuali protein) disaring di
dalam glomerulus melalui dinding kapiler. Proses penyaringan inilah yang
disebut filtrasi.
4.
Osmosis
Bergeraknya pelarut bersih seperti air,
melalui membran semipermeabel dari larutan dengan konsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang
lebih tinggi yang sifatnya menarik.
Dalam proses osmosis natrium dalam NaCl
berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, hal ini biasa
disebut Na-pump. Apabila terdapat tiga jenis larutan garam dengan kepekatan
yang berbeda dan di daiamnya dimasukkan sel darah merah, maka larutan yang
mempunyai kepekatan sama yang akan seimbang dan berdifusi. Larutan NaCl 0,9%
merupakan larutan yang isotonik karena larutan NaCl mempunyai kepekatan yang
sama dengan larutan dalam sistem vaskular. Larutan isotonik merupakan larutan
yang mempunyai kepekatan sama dengan larutan yang dicampur. Larutan hipotonik
mempunyai kepekatan lebih rendah dibanding larutan intrasel.
Pada proses osmosis dapat terjadi
perpindahan dari larutan dengan kepekatan rendah ke larutan yang kepekatannya
lebih tinggi melalui membran semipermeabel, sehingga larutan yang
berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang, sedang larutan yang
berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
Daftar Pustaka
- Purnawan, Asep Iwan. 2013. Cairan Tubuh dan Elektrolit. Bandung: Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bandung
- Anonim. 2013. Cara Perpindahan Cairan Tubuh. Tulisan tidak diterbitkan.
- Pearce, Evelyn. 1989. Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
- Rachmawati, Faridah, dkk. 2009. Biologi Untuk SMA/MA Program IPA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
lengkap banget infonya makasih kak
BalasHapusmarkaindo selaras