Selamat siang senin, aku pernah
baca lupa darimana “Hidup itu seperti diperkosa, suka gak suka, siap gak siap,
kalo gakbisa ngelawan ya nikmatin aja” tapi pada akhirnya sebagian kecil
memilih putus asa, yang lain bisa benar benar menikmati walaupun dengan
keterpaksaan. Semua itu tergantung dari sejauh mana kita mampu memaknai hidup,
dari berapa banyak sudut pandang kita mampu melihat, sekuat apa iman yang masih
bersemayam dalam jiwa dan sedalam apa rasa syukur yang kita miliki dibanding
mengeluhkannya.
Selamat siang senin, aku gatau
takdir akan membawa kami kemana, aku gatau apakah saat itu adalah kali terakhir sebuah pertemuan apa
bakal jadi awal dari semuanya aku gatau dan yang aku bisa cuma membiarkan waktu
mengisi ruang hati dengan partikel memuakkan seperti lemak iga sapi yang membeku
pada sup. Aku gatau apa seseorang hanya meminjam hatiku atau benar-benar
mencurinya. Hidup dalam kemisteriusan memang membawa sensasi tersendiri, sometimes
it disabling common sense dan membuatku merasakan sesuatu yang akupun gangerti
cara jelasinnya gimana.
Selamat siang senin, mumpung
nyawa menyerahku belum terkumpul sempurna, aku belum bisa berhenti berharap
suatu saat nanti rasa ini akan bersua meneriakkan kemenangannya. Selama seseorang
masih sendiri, selama belum terang-terangan menunjukkan siapapun itu yang
nantinya akan menyapa disetiap bangun
tidurnya, selama masih bertahan dengan kebisuan. Ya walaupun ketidaktentuan ini
menghantui setiap detik dan menikamku tanpa ampun. Haha lemah! Iya bukan aku
aja, siapapun yang tidak bisa mengendalikan perasaan, tidak bisa menyelaraskan
hati dan pikirannya mereka juga lemah. Selamat berjuang kalian, pada saatnya kalian
akan kuat dengan sendirinya.
Selamat siang senin, waktu itu
kejam, dia berjalan terus ga peduli apapun yang terjadi. Aku gak tau gimana
ekspresi si waktu ini melihat orang tersiksa dan terperangkap dalam dimensinya.
Tapi pada saatnya juga, waktu lah yang akan menjawab semua, semua perasaan,
semua rasa penasaran, semua misteri yang sangat kamu ingin tahu pada masanya. Pada
saatnya yang setiap orang tidak tahu kapan, tidak tahu apakah usia kita masih bisa
mencapainya atau nggak, semua itu masalah waktu.
Komentar
Posting Komentar